Efren (23) seorang pemuda ditemukan keluarganya tewas gantung diri dari atas tangga rumahnya Jalan Griya 1, Blok J No 27 Rt 08/08, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Rabu (27/7/2016) pagi.
Diduga, korban menghabisi nyawa lantaran diterpa masalah percintaan dan karena kegiatan kuliahnya yang tak kunjung selesai.
Mahasiswa dari salah satu universitas di daerah Tangerang itu ditemukan tergantung oleh ayahnya yaitu Arman (55).
Saat itu, leher pria berambut pendek itu terlihat terlilit kabel antena televisi yang digunakan untuk gantung diri.
"Korban ditemukan pertama kali oleh bapaknya. Dia (ayah korban-red) ngetok-ngetok pintu tapi tidak dibuka pintunya. lalu saksi melewati pintu dapur," ujar Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan, Iptu Sofyan saat dihubungi, Rabu (27/7).
Baca juga : Mirisss! Kepergok Pacaran di Pinggir Tol, Ternyata Bapak ini Sudah Beristri
Saat melewati pintu belakang, Arman langsung dibukakan oleh anak keduanya yang diketahui sedikit terganggu kejiwaannya.
Setelah pintu terbuka, Arman kaget bukan kepalang lantaran anak pertamanya telah menggantung dengan kabel antena yang diikatkan di atas tangga.
Melihat kondisi tersbut, Arman pun berteriak.
Teriakan tersebut pun didengar oleh Pariama, tetangga.
Saat itu warga pun langsung mendatangi rumah Arman.
"Saat itu korban langsung dilarikan ke klinik terdekat. tapi baru sampai sana korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Arman menceritakan kalau sebelum mengakhiri hidupnya, korban memang mengalami masalah.
Korban beberapa kali ditolak oleh dosennya untuk pengajuan judul skripsinya.
Selain itu korban mengalami persoalan tentang percintaan.
"Ya, dia baru saja diputuskan oleh kekasihnya yang sudah menjalani hubungan 3 tahun. Dia masih tidak terima dengan kenyataan itu kembali mencoaba untuk bunuh diri, tapi berhasil digagalkan," tutur Arman.
Namun, niat korban mengakhiri hidupnya berhasil ketika kedua orangtuanya bekerja.
Di dalam rumah dua lantai itu hanya tinggal korban.
Baca juga :
Dengan menggunakan kabel dan bangku, korban akhirnya menghabisi nyawanya sendiri.
Untuk otopsi dan visum korban pun dibawa ke Rumah Sakit Pusat Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Sumber : kabarnetizen.com
Diduga, korban menghabisi nyawa lantaran diterpa masalah percintaan dan karena kegiatan kuliahnya yang tak kunjung selesai.
Mahasiswa dari salah satu universitas di daerah Tangerang itu ditemukan tergantung oleh ayahnya yaitu Arman (55).
Saat itu, leher pria berambut pendek itu terlihat terlilit kabel antena televisi yang digunakan untuk gantung diri.
"Korban ditemukan pertama kali oleh bapaknya. Dia (ayah korban-red) ngetok-ngetok pintu tapi tidak dibuka pintunya. lalu saksi melewati pintu dapur," ujar Kanit Reskrim Polsek Pesanggrahan, Iptu Sofyan saat dihubungi, Rabu (27/7).
Baca juga : Mirisss! Kepergok Pacaran di Pinggir Tol, Ternyata Bapak ini Sudah Beristri
Saat melewati pintu belakang, Arman langsung dibukakan oleh anak keduanya yang diketahui sedikit terganggu kejiwaannya.
Setelah pintu terbuka, Arman kaget bukan kepalang lantaran anak pertamanya telah menggantung dengan kabel antena yang diikatkan di atas tangga.
Melihat kondisi tersbut, Arman pun berteriak.
Teriakan tersebut pun didengar oleh Pariama, tetangga.
Saat itu warga pun langsung mendatangi rumah Arman.
"Saat itu korban langsung dilarikan ke klinik terdekat. tapi baru sampai sana korban sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Arman menceritakan kalau sebelum mengakhiri hidupnya, korban memang mengalami masalah.
Korban beberapa kali ditolak oleh dosennya untuk pengajuan judul skripsinya.
Selain itu korban mengalami persoalan tentang percintaan.
"Ya, dia baru saja diputuskan oleh kekasihnya yang sudah menjalani hubungan 3 tahun. Dia masih tidak terima dengan kenyataan itu kembali mencoaba untuk bunuh diri, tapi berhasil digagalkan," tutur Arman.
Namun, niat korban mengakhiri hidupnya berhasil ketika kedua orangtuanya bekerja.
Di dalam rumah dua lantai itu hanya tinggal korban.
Baca juga :
Juminten, TKI Hongkong Asal Kediri Bikin Heboh Dunia Maya Lewat Aksi Vulgarnya
Dengan menggunakan kabel dan bangku, korban akhirnya menghabisi nyawanya sendiri.
Untuk otopsi dan visum korban pun dibawa ke Rumah Sakit Pusat Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Sumber : kabarnetizen.com
